Ini Motif WhatsApp ‘Bajak’ Status Pengguna

GadgetIDN.comIni Motif WhatsApp ‘Bajak’ Status Pengguna : Pengguna WhatsApp di Indonesia terkejut karena tiba-tiba status WhatsApp mereka muncul. Dalam hal ini, WhatsApp pertama kali menyebutkan bahwa mulai saat ini pihaknya akan memberikan informasi update terbaru pada layanannya melalui fitur ini.

Namun dalam kasus berikut, WhatsApp telah menyatakan keprihatinannya tentang privasi pengguna. Seperti yang diharapkan, motivasi di balik WhatsApp untuk memposting status tersebut kepada pengguna ini adalah untuk menenangkan mereka terkait aturan privasi baru yang menjadi kontroversial baru-baru ini.

WhatsApp berkata, “Satu-satunya hal yang tidak baru adalah komitmen kami terhadap privasi Anda. WhatsApp tidak dapat mendengar percakapan pribadi Anda karena terenkripsi terakhir.”

Sebelumnya di Indonesia, pembaruan status WhatsApp juga diluncurkan di India, negara dengan pengguna WhatsApp terbesar di dunia. Saya juga menyebutkan mengunjungi Afrika Selatan dan Pakistan. Bahasanya sama, karena WhatsApp sangat peduli dengan privasi penggunanya.

“WhatsApp bergabung dengan fitur Status dalam upaya memerangi informasi yang salah terkait perubahan kebijakan privasinya. WhatsApp juga akan menggunakan fitur tersebut untuk berbagi informasi tentang perubahan pada aplikasi dan fitur di masa mendatang,” tulis orang Afrika Selatan itu.

Kontroversi mengenai aturan privasi baru telah menimbulkan masalah bagi WhatsApp karena jutaan pengguna telah berpindah ke layanan yang bersaing, terutama Telegram dan Signal. Mereka pun berusaha menahannya, mulai dari iklan di media hingga atasannya turun gunung untuk memberikan penjelasan.

Mereka juga telah menarik rem darurat. Awalnya, kebijakan baru akan diterapkan pada 8 Februari, di mana pengguna harus menyetujuinya jika tidak, mereka tidak dapat lagi menggunakan WhatsApp. Namun kemudian, WhatsApp memutuskan untuk menundanya selama 3 bulan hingga 15 Mei 2021.

  Apakah Sudah Waktunya Meninggalkan WhatsApp: Benarkah Signal Jawabannya?

Leave a Comment